Terdapat mitos yang menyebutkan bahwa bayi yang mendapat asupan ASI (Air Susu Ibu) saja cenderung sulit gemuk atau mengalami pertambahan berat badan yang lambat. Namun, mitos ini tidak sepenuhnya benar karena ada beberapa faktor yang memengaruhi pertambahan berat badan bayi ASI.
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi karena mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dengan optimal. Bahkan, ASI mudah dicerna sehingga lebih efisien diabsorbsi oleh tubuh bayi dibandingkan susu formula. Selama ibu memproduksi ASI dalam jumlah cukup dan bayi menghisap dengan efektif, maka tidak ada alasan bagi bayi untuk sulit gemuk.
Faktanya, pertumbuhan bayi ASI pada 6 bulan pertama umumnya lebih lambat dibandingkan bayi formula. Namun, hal ini justru dianggap lebih normal dan sehat karena bayi ASI cenderung memiliki timbunan lemak yang lebih rendah. Setelah usia 6 bulan, pertambahan berat badan bayi ASI akan mulai meningkat seiring dengan pengenalan makanan pendamping ASI (MPASI).
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi pertambahan berat badan bayi ASI antara lain:
- Frekuensi menyusui yang kurang
- Teknik menyusui yang kurang tepat
- Kondisi kesehatan ibu seperti kekurangan gizi atau anemia
- Kondisi kesehatan bayi seperti alergi atau intoleransi makanan
- Kurangnya aktivitas fisik pada bayi
Apabila bayi ASI menunjukkan pertumbuhan yang lambat atau di bawah kurva normal, orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengevaluasi penyebabnya dan mendapatkan saran penanganan yang tepat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bayi ASI tidak selalu sulit gemuk, asalkan ibu memproduksi ASI dalam jumlah cukup dan bayi menghisap dengan efektif. Yang terpenting adalah memantau pertumbuhan bayi secara teratur dan memastikan bahwa bayi mendapatkan asupan gizi yang adekuat untuk tumbuh optimal.