Stunting dan gizi buruk pada balita merupakan masalah gizi kronis yang masih banyak terjadi di Indonesia. Kedua kondisi ini dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk itu, diperlukan kerjasama yang baik antara pihak desa dan puskesmas dalam merujuk dan mendampingi balita penderita stunting dan gizi buruk.
Berikut adalah kegiatan pendampingan rujukan balita stunting dan gizi buruk yang dilakukan dari desa ke puskesmas:
- Deteksi Dini di Posyandu Kader posyandu berperan penting dalam mendeteksi dini balita yang mengalami stunting (pendek) dan gizi buruk (berat badan sangat kurang) melalui pemantauan berkala meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas. Data ini dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS).
- Rujukan ke Puskesmas Jika terdeteksi balita stunting atau gizi buruk, kader posyandu akan merujuk sang ibu dan balita ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Rujukan disertai dengan data hasil pemantauan posyandu.
- Pelacakan Rumah Sebelum rujukan ke puskesmas, petugas kesehatan desa terlebih dulu melakukan pelacakan rumah bersama kader untuk mengonfirmasi data dan mengidentifikasi faktor penyebab seperti pola asuh, kondisi lingkungan, dan akses pangan keluarga.
- Pendampingan ke Puskesmas Kader posyandu dan petugas kesehatan desa akan mendampingi ibu dan balita stunting/gizi buruk ke puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan, konseling gizi, dan penanganan awal.
- Pemberian PMT di Desa Selama menunggu penanganan di puskesmas, balita akan diberikan pemberian makanan tambahan (PMT) seperti makanan bergizi dengan kalori dan protein tinggi di desanya untuk membantu mengatasi masalah gizinya.
- Pemantauan Berkelanjutan Petugas kesehatan desa akan memantau perkembangan balita stunting/gizi buruk yang ditangani di puskesmas. Pemantauan meliputi kepatuhan ibu membawa balita ke fasilitas kesehatan dan pemenuhan nutrisi harian.
Kerja sama dan pendampingan khusus ini penting untuk memastikan balita stunting dan gizi buruk mendapatkan penanganan dini, komprehensif, dan berkelanjutan. Tujuannya untuk mengatasi kondisi gizi buruk, mengejar pertumbuhan, mencegah komplikasi, serta memutus rantai permasalahan stunting secara jangka panjang.